ABWNEWS – Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, angkat suara soal lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.
Seperti diberitakan sebelumnya, suara PSI mendadak melonjak dalam enam hari terakhir.
Lonjakan hampir 400 ribu suara mendorong total suara PSI mendekati ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Menanggapi peristiwa tersebut, Anies mengatakan dan mengajak masyarakat untuk terus mengawasi proses penghitungan suara.
“Saya sudah katakan jauh sebelum Pemilu besok waktu itu datang ke TPS awasi, dan sekarang saatnya masyarakat mengawasi karena kejahatan itu takut transparansi,” ujar Anies, dikutip dari Kompas TV, Selasa 5 Maret 2024.
Ia menekankan bahwa tidak ada ruang bagi kejahatan jika proses pemilihan dilakukan dengan transparansi yang baik.
Anies juga mengajak media dan masyarakat untuk terus memantau agar proses pemilu berjalan dengan jujur dan adil.
“Kalau memang ada suaranya, ya harus dilindungi. Kalau tidak ada suaranya, jangan diada-adakan karena jangan jadi pemilu yang memalukan,” tambah Anies dengan nada tegas.
Anies juga menyatakan keprihatinannya atas kemungkinan adanya peristiwa serupa yang tidak terdeteksi.
Ia menekankan pentingnya pengawasan agar peristiwa-peristiwa yang merupakan penyimpangan tidak lolos dari pengawasan.
“Sistemnya jangan sampai ini nanti membuat cacat pemilunya. Kalau pemilihnya catat yang catat semua nilai setitik rusak susu sebelah. Begitu terjadi peristiwa yang seperti ini, maka itu akan bisa merusak semua,” papar Anies.
Anies juga menegaskan bahwa kendati ketuanya adalah anak presiden, bukan berarti partai yang dipimpin oleh anak presiden tersebut bebas dari pengawasan. Bahkan, menurut Anies, pengawasannya harus lebih ketat lagi.
“Malah lebih ketat lagi pengawasannya. Walaupun ketuanya adalah anak presiden, tapi bukan berarti kemudian segala hal bisa dilakukan terhadap partai yang dipimpin oleh anak presiden,” pungkas Anies.
Merujuk data hitung suara KPU yang diakses pada 5 Maret 2025, pukul 9.19 WIB, PSI sudah mengantongi 3,13% atau 2.404.757 suara.
Dengan angka tersebut, PSI hanya butuh 0,8% untuk bisa tembus ke DPR.
Sumber: AyoJakarta