ABWNEWS.CO – Psikolog dan dosen di salah satu universitas ternama di Jakarta, Farida Aini M Psi.,Psi mengatakan secara psikologis sosok Anies secara personal di mata masyarakat berpendapatan rendah di Jakarta memang sosok berprestasi. Publik pun sudah paham bila pada awal 2000-an dia menjadi Rektor di Paramadina dalam usial 35 tahun dan itu menjadi rektor termuda di Indonesia.
“Sepak terjang perjalanan kariernya Anies adalah orang yang fokus di dunia pendidikan. Dengan sukses menggelar program Indonesia mengajar. Saya pun masih ingat ketika dia membuat surat terbuka kepada seluruh guru di Indonesia agar mendidik siswa dengan hati. Dan itu semakin memperkuat posisi dia sebagai pemerhati pendidikan yang memperhatikan kehidupan rakyat kecil sampai pelosok-pelosok wilayah Indonesia,” kata Farida dalam percakapan dengan KBA News di kawasan Blok M, Kamis malam 20 Juni 2024.
Menurut Farida, dia juga tahu bila Anies mempercayai bila hanya pendidikan saja sebagai sarana untuk mengubah nasib kehidupan rakyat menjadi lebih baik. Maka berawal dari situlah Anies mulai memasuki kariernya sebagai politisi yang dimulai dari jabatan menteri pendidikan. Dalam periode awal dia mengeluarkan kebijakan sertifikasi guru sebagai ujung tombak.
‘’Nah, ketika pindah menjadi gubernur Jakarta perhatian Anies kepada rakyat kecil semakin terlihat. Di masa dia berkuasa selama lima, yakni pada tahun 2017-2022, tidak ada lagi penggusuran paksa. Anies membangun fasilitas pengganti perumahan kepada rakyat dengan membangun berbagai rusun dan membangun sarana bermain anak-anak serta sarana sosial lainnya,’’ katanya.
Ikatan rakyat kecil Jakarta kepada Anies terlihat sewaktu dia mengurus pembangunan Jakarta International Stadium. Dia memberikan alternatif kepada warga yang terkena proyek itu dengan membangun kampung susun. Sayangnya kebijakan ini tidak diteruskan pada penjabat gubernur Jakarta sekarang.
‘’Jalinan psikologis antara warga kecil Jakarta tersebut secara psikologis terlihat nyata ketika Anies melakukan perpisahan setelah usai menjabat Gubernur pada pada akhir 2022. Saat itu banyak warga kampung yang tergusur menangisinya dan memeluknya dengan penuh rasa haru,’’ katanya lagi.
Ikatan psikologis antara warga kecil di Jakarta dengan Anies itulah yang sampai sekarang terlihat masih dapat dirasakan. Ini termasuk pada waktu dia mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres 2024. Kala itu banyak rakyat di Jakarta secara sukarela melakukan kampanye mendukungnya tanpa berharap mendapatkan kompensasi apa pun.
‘’Sampai sekarang secara personal Anies secara individu masih punya kharisma dan menjadi inspirator warga kecil Jakarta. Untuk Jakarta, sampai sekarang belum tokoh yang menggantikannya. Harapannya, semoga ke depan Anies tetap konsisten dengan pilihan sikapnya,’’ tegas Farida Aini.
Sumber: kba