ABWNEWS – Ribuan massa menyesaki area depan Gedung Parlemen Senayan. Mereka berada di tempat itu untuk melakukan aksi unjuk rasa menuntut pengusutan kecurangan pemilu dan keberadaan pengesahan hak angket DPR.
“Demontrasi kali ini diselenggarakan sebagai respons terhadap dugaan pelanggaran konstitusi, hukum, dan etika politik dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 yang dianggap tidak jujur dan adil,’’ kata Din ketika melaporkan orasi pada mobil komando aksi unjuk rasa yang dia pimpin bersama para aktivis Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) di Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024.
Din yang juga mantan Ketua Umumm PP Muhammadiyah menegaskan, bila unjuk rasa kali ini digelar untuk merespons dugaan pelanggaran konstitusi, hukum, dan etika politik dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Pemilu kali ini banyak dianggap tidak jujur dan adil.
“Dan sumber masalah dalam Pemilu 2024 dan sumber dari segala masalah bangsa lainnya adalah seorang presiden, maka presiden tersebut layak untuk dimakzulkan,’’ tegas Din dari panggung podium kampanye.
Sebagai imbas hal itu, lanjut Din, rakyat kini juga mendesak agar DPR RI segera untuk menggunakan hak angket. Mereka yang berada di lembaga perwakilan rakyat itu seharusnya tidak menutupi kecurangan Pemilu 2024.
“Kita menggugat pemilu curang, kita suarakan kepada wakil rakyat agar segera menggunakan hak angket. Hal ini penting agar semua kontroversi bisa dibuka. Saya tidak habis pikir bila ada partai politik yang tidak mau menggunakan hak angket, apakah mereka ingin menutup-nutupi kecuranga?,” ungkap Din, mempertanyakan kesan masih adanya anggota DPR yang enggan menggunakan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu.
Setelah Din Syamsuddin memberikan orasi, kemudian giliran anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, memberikan pidatonya. Menurutnya, pada saat sekarang nasib masa depan demokrasi di Indonesia dipertaruhkan. Bahkan bila tetap dibiarkan bisa akan merembet munculnya berbagai permasalah sosial dan politik.
“Hari ini kita akan terus berbicara tentang nasib masa depan demokrasi di negara Indonesia. Kita yang memperjuangkan hal ini diancam sebagai sumber kekacauan. Ini karena kekuasaan merampas hak rakyat. Semua hal-hal yang buruk itu kita lawan. Mereka yang anti demokrasi menjadi lawan kita semua,’’ tegas Masinton.
Dari pengamatan KBA News, ribuan pengunjuk rasa itu berasal dari berbagai daerah dari sekitar kawasan Jabodetabek hingga Jawa Barat. Masa dari Garut, Ciamis, Indramayu dan Serang juga ikut berdatangan. Mereka datang menggunakan bus carteran.
“Kami datang dari Garut. Kami menyewa bus dengan cara bayar ramai-ramai. Kami masing-masing membayar Rp 100 ribu,’’ kata Adang dari Ciamis.
Adang mengaku bila kepergian rombongannya yang sebagian besar merupakan mahasiswa dari Univeritas setempat dimulai pada pukul 02.00 dini hari. Sekitar pukul 10.00 pagi sudah sampai di Senayan. Bus mereka diparkir di dekat Hotel Mulai Senayan yang tak jauh dari Gedung Parlemen. “QKami berencana sekotar pukul 19-20 WIB kami akan pulang ke Ciamis.
Selain marak dengan teriakan yel-yel usut pemilu curang, tolak Pemilu 2024, massa juga meneriakkan makzulkan Jokowi dari kekuasaan. Mereka teriakan hal itu dari atas mobil melaui speaker yang menggelegar. Aksi juga diwarnai dengan pembakaran ban mobil bekas. Akibatnya, asap hitam membumbung dari area sekitar unjuk rasa. (kba)