ABWNEWS.CO – Apa respons Anies Baswedan, sosok yang akan menjadi lawan kuat Ridwan Kamil dan Suswono, jika mendapatkan perahu maju di Pilkada Jakarta 2024, soal para anggota DPR yang sedang membahas Rancangan Undang-undang atau RUU Pilkada?
Anies Baswedan adalah tokoh kuat terlipih di Pilgub Jakarta.
Namun langkahnya terhenti gara-gara hamper semua tiket partai diborong olah Ridwan Kamil dan Suswono.
Pasangan ini didukung oleh 12 partai, yang mereka menamakan diri dengan Koalisi Indonesia Maju Plus atau KIM Plus.
PKS, Nasdem, dan PKB yang semula mendukung Anies Baswedan, kini berpaling dan mendukung Ridwan Kamil.
Kemarin, Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan ambang batas pencalonan kepada daerah.
Dalam putusannya, MK menyebut partai politik atau gabungan dari partai politik peserta Pemilu dapat mendaftarakan pasangan calon kepala daerah meskipun idak memiliki kursi di DPRD.
Ada 4 klasifikasi ambang batas Pilkada sesuai engan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024, yakni, 10 persen, 8,5 persen, 7,5 persen, dan 6,5 persen.
Sehari setelah putusan ini Badan Legislasi atau Baleg DPR, rapat membahas RUU Pilkada, Rabu 21 Agustus 2024.
Sejumlah pengamat menduga, rapat ini untuk menggagalkan keputusan MK, meskipun para anggota DPR itu membantahnya.
Di saat para anggota Baleg DPR rapat, Anies Baswedan menuliskan kalimat-kalimat bijak.
Anies Baswedan menyebut, demokrasi Indonesia saat ini sedang berada I persimpangan krusial.
Apakah demokrasi Indonesia akan maju dan baik, atau sebelaiknya mengalami kemunduran,tergantung pada keputusan para wakil rakyat yang hari-hari ini sedang membahasnya.
“Demokrasi Indonesia kembali berada di persimpangan krusial. Nasibnya ditentukan hari-hari ini oleh Ibu/Bapak wakil rakyat di DPR yang masing-masing dari mereka memegang titipan suara ratusan ribu rakyat Indonesia. Ibu/Bapak ketua partai memanggul kesempatan dan tanggung jawab yang sama pula saat ini,” tulis Anies Baswedan di akun X, Rabu (21/8/2024).
Anies Baswedan berharap para wakil rakyat itu berpikir jernih mengembalikan konstitusi dan demokrasi pada rel yang benar.
“Kita sampaikan harapan kuat kepada mereka semua agar berpikiran jernih dan berketetapan hati mengembalikan konstitusi dan demokrasi Indonesia kepada relnya, sesuai cita-cita reformasi. Semoga setiap mereka menjadi bagian yang dicatat dengan baik dalam sejarah perjalanan bangsa.”