ABWNEWS – Aktivis buruh Pelabuhan Tanjung Priok, Farudi, mengatakan bagi rakyat biasa yang tinggal dan mencari penghasilan hidup di Jakarta, kepedulian Anies Baswedan kepada kaum buruh sudah dibuktikan di masa kepemimpinannya dahulu. Dia sangat aspiratif, bersedia berdialog setara, dan melindungi kaum buruh Jakarta agar bisa hidup layak.
‘’Sepak terjang Anies sudah kami rasakan ketika menjabat. Selama ini belum ada gubernur Jakarta yang berani mendatangi dan berdialog langsung dengan para buruh ketika kami melakukan demonstrasi di Balai Kota. Dia mengajak kami duduk bersila dan mendengarkan keluhan dan tuntutan para buruh di Jakarta. Itu fakta yang kami alami langsung,’’ kata Farudi, dalam perbincangan dengan KBA News, di Jakarta pada Jumat pagi (17/05/2024).
Bagi kaum buruh di Jakarta Anies telah menimbulkan kenangan dengan jejak berupa jasa yang baik. Ini misalnya sosok gedung Balai Kota yang selama ini terkesan angker dan angkuh bagi kaum buruh kala di tangannya tidak ada lagi. Tempat sangat penting bagi warga Jakarta menjadi begitu terbuka bagi orang biasa seperti kaum buruh.
‘’Anieslah yang selama menjadi gubernur DKI Jakarta menaikkan gaji buruh di wilayah ini tertinggi bila dibandingan dengan wilayah lainnya di Indonesia. Anies tidak mau menaikkan gaji dengan mengacu pada UU Ciptaker yang hanya menca[ai 0,8 persen saja, namun menaikkan hingga lima kali lipatnya mencapai 4 persen. Dia memilih menggunakan UU Khusus Jakarta sebagai ibu kota. Kebijakan ini membuat kaum buruh lega dan saat itu merasa bisa hidup lebih layak,’’ kata Farudi.
Menurutnya, bila nanti kembali menjadi gubernur Jakarta usai terpilih dalam Pilkada Jakarta pada akhir tahun 2024, Anies harus kembali melanjutkan program yang telah dia lakukan selama dia menjabat gubernur dahulu. Anies harus bekerja secara nyata untuk menuntaskan tuntutan yang selama ini dituntut kaum buruh Jakarta.
‘’Tuntutan kami kepada pejabat publik, termasuk Anies ada beberapa buah. Hal itu adalah harus menjaga upah buruh yang layak, memberi jaminan kesehatan, menjamin pendidikan bagi anak-anak buruh, dan memperbesar peluang kerja,” ujarnya.
Farudi yang juga menjabat ketua RW di kampung Cilincing Jakarta Utara, mengaku Anies ketika menjabat sebagai gubernur harus mengembalikan program kerjanya yang digerogoti oleh pejabat gubernur Jakarta sekarang. Hal ini terjadi karena program dia memberikan bantuan sosial kepada para lanjut usia dan warga kebutuhan khusus banyak dikurangi.
“Saya selaku ketua RW tahu bila bantuan sosial kepada lansia dan warga berkebutuhan khusus saat ini dipangkas. Padahal pada era Anies dahulu masih banyak warga yang belum terima, tapi nyatanya bantuan sosial ini pun tetap dikurangi. Saya tidak tahu apa alasan dipangkasnya itu. Ketika warga bertanya saya selaku ketua RW tak bisa menjawabnya,’’ tegas Farudi.
Bagi Farudi dan kaum buruh yang tinggal di kawasan pantai utara Jakarta, ada satu hal lain yang paling konkrit dari jasa Anies kepada warga biasa. Kenyataan itu adalah terbantunya beban kehidupan mereka dengan eksisnya integrasi jaringan tranportasi ibu kota yang dikenal dengan sebutan ‘Jak-Linko’ itu. ‘’Tersedia angkutan yang murah dan nyaman bagi warga Jakarta tak bisa dibantah itu merupakan jasa paling konkrit dari Anies. Biaya hidup kami terbantu dengan adanya moda transportasi publik itu,’’ kata Farudi menandaskan.
Sumber: kba
