ABWNEWS – Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Dimyati MSi seakan belum percaya Anies Baswedan yang merupakan figur berintegritas, menjunjung tinggi moral dan etika, bisa kalah di Pilpres 2024.
Menurut dia, sosok Anies dengan ragam kelebihannya ini yang mendukung keberhasilan selama memimpin jadi Gubernur DKI Jakarta. “Sayangnya suara perubahan yang diusung Anies Baswedan belum berhasil menjadikannya menjadi presiden,” katanya saat dihubungi KBA News, Senin, 6 Mei 2024.
Prof Dimyati mengatakan, sebenarnya pemimpin yang tepat adalah Anies Baswedan. Anies dianggap mampu memperbaiki kondisi bangsa seperti sekarang yang dalam berbagai aspek mengalami kemunduran.
Itu tercemin dari hasil penilaian global seperti indeks persepsi korupsi, pelanggaran HAM, kualitas pendidikan, dan lainnya yang terus mengalami penurunan dan memburuk. Selain itu, juga ketidakjelasan arah Indonesia dalam percaturan politik dunia di era global.
“Namun saya masih meyakini rakyat memiliki harapan besar kepada Anies Baswedan untuk bisa membawa perubahan dan perbaikan bangsa ke depan,” ungkapnya.
Dia mengatakan, bercermin dari dinamika politik yang ada, jalur perubahan sulit bisa diraih tanpa memiliki otoritas sebagai pemimpin melalui jalur politik. “Artinya jika pendukung Anies Baswedan masih berharap lahirnya perubahan, maka Anies harus mendapat panggung dalam dunia politik nasional,” ungkapnya.
“Panggung ini sangat penting agar di era kepemimpinan Presiden Prabowo, nama Anies tetap dikenal oleh publik. Popularitas Anies penting dipertahankan,” sambung Prof Dimyati.
Dia berpendapat, jalur politik yang tepat diambil Anies Baswedan tentunya bukan masuk menjadi bagian dari kekuasaan atau masuk kabinet Prabowo-Gibran. “Tapi harus ambil jalur politik lain yaitu maju lagi dalam Pilgub DKI Jakarta,” tegasnya.
Dia optimistis jika Anies kembali maju Pilkada DKI Jakarta, kans menang terbuka lebar. “Dengan menjadi Gubernur DKI Jakarta lagi, maka popularitas dan elektabilitas tetap terpelihara. Rakyat kembali berharapan kepada Anies lagi di tahun 2029,” ungkapnya.
Sumber: kba