Menu

Mode Gelap

Politik · 26 Apr 2024

Anies Baswedan Punya Komitmen pada Perjuangan


 Anies Baswedan saat menghadiri undangan KPU penetapan capres-cawapres terpilih, Rabu, 24 April 2024. (Foto: Facebook Anies Baswedan) Perbesar

Anies Baswedan saat menghadiri undangan KPU penetapan capres-cawapres terpilih, Rabu, 24 April 2024. (Foto: Facebook Anies Baswedan)

ABWNEWS – Pilpres 2024 telah usai. Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada para pendukung yang sudah bersama-sama berjuang.

“Terima kasih kepada seluruh pendukung dan semua yang terlibat dalam perjuangan ini. Dalam kontestasi kali ini kita telah berjuang sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya. Insyaallah, perjuangan kita untuk Indonesia tidak akan pernah berakhir,” tulisnya dalam akun Facebook Anies Baswedan.

Ketua Penasihat Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Khamim Zarkasih Putro mengapresiasi pernyataan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini. “Dari yang saya kenal tentang Mas Anies, dia sosok yang punya komitmen pada perjuangan,” katanya saat dihubungi KBA News, Kamis, 25 April 2024.

Menurut dia, ketika menghadiri penetapan pemenang capres-cawapres, bukan berarti Anies Baswedan, akan masuk kabinet pada pemerintahan Prabowo-Gibran. “Saya tidak yakin Mas Anies mau masuk kabinet. Yang saya tahu, Mas Anies sosok yang bisa memegang komitmen, ketika dia mengajak bersama-sama di dalam rombongan Perubahan,” jelasnya.

“Saya kira Mas Anies akan tetap istikamah di jalur perubahan dan akan terus membersamai masyarakat atau grassroot untuk bareng-bareng menata Indonesia ke depan yang lebih baik,” sambungnya.

Mentor Anies Baswedan semasa aktif di HMI ini menilai terlalu besar risiko jika Anies Baswedan masuk dalam kekuasaan pemerintahan. “Saya kira hatinya Mas Anies bisa membaca denyut nadi masyarakat kebanyakan, khususnya pendukungnya yang lebih baik menjadi penyeimbang dari berbagai kebijakan atau policy pemerintah,” tegasnya.

Dosen Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengatakan, menjadi penyeimbang atau oposisi tidak harus lewat partai politik. Oposisi bisa berupa civil society yang melakukan pressure group atau kelompok advokasi terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.

Menurut dia, dalam masyarakat madani, keberadaan partai politik hanya salah satu pilar. Pilar lainnya ada pers, perguruan tinggi, civil society. “Memang partai politik menjadi agregasi kepentingan masyarakat, tapi itu hanya salah satu dari pilar demokrasi itu tapi pilar-pilar yang lain kan banyak,” jelasnya.

“Di situlah peran-peran kelompok masyarakat seperti simpul relawan bisa dipandang cukup efektif,” imbuhnya.

Sumber: kba

Artikel ini telah dibaca 116 kali

Baca Lainnya

Anies Bertenun Merah Sungkem ke Ibunda Jelang Diusung Maju Pilgub Jakarta

26 Agustus 2024 - 04:51

Megawati Akan Umumkan Anies-Rano Berlaga di Pilgub Jakarta

26 Agustus 2024 - 04:31

Anies Terus Dijegal di Pilkada Jakarta, Hanura: Kami Cari Jalan Lain

26 Agustus 2024 - 03:29

Anies Diusung PDIP, Hanura, dan Partai Buruh di Pilgub DKI

26 Agustus 2024 - 03:24

PDIP Akui Pertemuan dengan Anies Siang ini Bahas Pilkada Jakarta

24 Agustus 2024 - 07:11

Anies Kunjungi Kantor DPD PDIP DKI, Bahas Pilgub Jakarta?

24 Agustus 2024 - 07:04

Trending di Politik